Temanggung (Antaranews Jateng) - Ratusan warga menyerbu operasi pasar beras yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Temanggung bekerja sama dengan Perum Bulog Subdivre Kedu di Pasar Tretep, Temanggung, Jawa Tengah.
Berdasarkan pantauan di Temanggung, Rabu, persediaan beras sebanyak 5,5 ton pada OP di Pasar Tretep tersebut habis terjual dalam waktu dua jam.
Kasi Pengembangan Usaha, Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung, Ekowari mengatakan beras yang disediakan cepat habis maka sisa OP di Pasar Batok Wonoboyo sebanyak 1,5 ton kemudian dijual di Tretep.
Ia mengatakan hari ini digelar OP beras di dua titik, yakni di Pasar Batok Kecamatan Wonoboyo dan Pasar Tretep Kecamatan Tretep, masing-masing titik disiapkan 5,5 ton beras.
"Untuk OP di dua titik tersebut sebenarnya kami mengajukan 10 ton beras, namun disipakan 11 ton, ternyata persediaan tersebut bisa terjual habis," katanya.
Ia mengatakan OP beras ini bertujuan untuk menstabilkan harga beras medium di pasaran yang harganya cukup tinggi.
"Dalam OP ini warga bisa membeli maksimal 10 kilogram dengan harga Rp9.000 per kilogram," katanya.
Ia menyebutkan OP beras berlangsung selama tiga hari di enam titik, hari ini di Wonoboyo dan Tretep, kemudian Kamis (25/1) berlangsung di Temanggung dan Parakan, dan pada Jumat (26/1) di Ngadirejo dan Candiroto.
Warga Tretep, Rosmidah (30) mengaku senang dengan pelaksanaan OP beras, karena harga beras di pasaran telah mencapai Rp13.000 per kilogram, sedangkan pada OP ini harganya Rp9.000 per kilogram.
"Akhir-akhir ini kami beli beras dengan harga Rp13.000 per kg, dalam OP ini kami bisa membeli dengan harga Rp9.000 per kilogram. Kami bisa membeli 10 kilogram dengan membayar Rp90 ribu. Kami berharap OP beras bisa dilakukan lagi sampai harga beras di pasaran normal kembali," katanya.